Overview Panigale V4
Ducati Panigale V4, motor balap superbike dengan homologasi resmi jalan raya paling bertenaga saat ini. Pabrikan Italia ini, ingin memperkenalkan sensasi balap yang bisa digunakan sehari-hari. Perhatian utamanya berasal dari mesin 4-silinder berkonfigurasi V. Ya, Ducati jelas pabrikan pertama yang memproduksi streetbike dengan mesin V4.
Panigale dihasilkan untuk melanjutkan kesuksesan Ducati 1299 bermesin V-twin (V2). Pengalaman dengan mesin V telah terhitung lama. Pengembangannya sejak era 1960an. Itupun tak dihitung prototipe dan mesin untuk motor balap.
Mesin baru V4 menjadi jawaban atas kemampuan Ducati di dunia motorsport. Desmodromic V4 mulai diketahui sejak Ducati merilis Desmosedici RR 2007 dan 2008 silam. Motor ini dianggap sebagai replika motor MotoGP. Produksinya dikontrol, melainkan sungguh-sungguh diminati hingga terjual 1.500 unit.
Pengembangan Panigale V4 dimulai setelah MotoGP musim 2015. Menurut Ducati, motor ini didesain untuk mengkombinasikan rasa balap, namun dengan pembatasan yang gampang dan kekuatan tahan mesin kuat. Tantangan yang sulit bagi insinyur Ducati. Apalagi mesti mempertahankan mesin MotoGP yang tentunya beda peruntukan. Crankshaft dan diameter bore dipertahankan, tapi memiliki interval servis mencapai 24.000 km. Awal Panigale menggunakan sasis sama dengan versi MotoGP. Namun kemudian diganti total, yang diklaim lebih ringan dan stabil untuk penggunaan jalan raya.
Mesin Desmosedici menerima teknologi Desmodromic timing, persis seperti motor balap MotoGP. Sudut kemiringan 90 derajat yang menyusun konfigurasi V, satu-satunya di segmen motor supersport. Diklaim menjadikan semburan torsi dan kekuatannya kian gampang dijinakkan. Di atas kertas, mesin V4 itu mampu menghasilkan torsi puncak 124 Nm pada 10.000 rpm dan energi optimal 216 PS pada 13.000 rpm.
Fitur Ducati Panigale V4
Banyak peranti elektronik di dalam Panigale V4. Bukan sebagai fitur belaka, tapi juga untuk pengendaraan, keselamatan dan keamanan. Sebut saja power mode, traction control, slide control, wheelie control, engine braking control, up-and-down quickshifter, launch control, ABS setup, cornering ABS dan dynamic electronic suspension. Semuanya gampang dipegang kapan saja lewat tombol di zona stang.
Ada tiga alternatif berkendara yang bisa dipilih sesuai kebutuhan: Race, Sport dan Street. Setiap-tiap-tiap alternatif menawarkan karakter mesin serta parameter elektronik berbeda. Mode Race atau Sport bisa dipilih saat ngebut di sirkuit. Pilih Race sekiranya berharap berkendara secara murni, tanpa intervensi fitur-fitur elektronik yang terlalu banyak. Sementara Sport membikin Anda lebih aman, sebab fitur keselamatan konsisten aktif untuk mengintervensi metode berkendara di lintasan.
Pengendaliannya bisa kelihatan di monitor TFT 5-inci di dasbor. Berukuran cukup kompak sehingga tak mengganggu manuver stang dan dengan layar intuitif gampang dipantau.
Desain Panigale V4
Konfigurasi V dan 4 buah silinder, sewajarnya membikin bodi lebar dan membesar. Kenyataannya tak terlalu banyak dibandingi 1299. Sedikit saja lebih lebar, bahkan bebannya tak melebihi 4,5 kg. Sasis almunium contoh Perimeter konvensional. Dua batang besar, menjadi zona penempatan mesin V4. Soal ini berbeda dengan 1199 dan 1299 yang menerapkan teladan monokok.
Penampilan keseluruhan masih mirip 1299. Ada beberapa perbedaan utama antara lain air intake depan yang jauh lebih agresif. Lalu rangka yang kelihatan jelas antara tangki dan fairing. Pastinya terdapat logo V4 sebagai wujud intimidasi melawan sport bike lain. Tidak banyak pernak-pernik atau livery di tubunya. Cukup didominasi warna merah polos pujian Ducati. Justru itu yang kami menyenangi.
Mesin & Konsumsi BBM Ducati Panigale V4
Panigale V4 mengusung roh sang Desmosedici. Besutan untuk MotoGP mendonasi mesin utuh berkonfigurasi V 4-silinder (V4), 90-derajat, 1.103 cc. Malah ukuran bore konsisten 81 mm, namun stroke lebih panjang dengan 53,5 mm. Tenaga dihasilkan sebesar 216 PS (211 telepon seluler) pada putaran 13.000 rpm dan torsi 124 Nm pada 10.000 rpm. Semua disalurkan oleh transmisi wet clutch 6-speed.
Engine & Performance | |
---|---|
Displacement | 1103 cc |
Maximum Power | 214 hp |
Valve Configuration | DOHC |
Emission Control | Euro 4 |
No. Of Cylinder | 4 |
Exhaust Pipes | Dual Exhuast |
Injection Type | Electronic Fuel Injection |
Bore X Stroke | 81 mm x 53.5 mm |
Cooling System | Liquid Cooled |
Maximum Torque | 124 Nm |
Engine Type | 4-Stroke, DOHC |
Drive Type | Chain Drive |
Compression Ratio | 14.0:1 |
No. Of Strokes | 4-Stroke |
Valves Per Cylinder | 4 |
Lubrication System | Wet Sump |
KAB. BANDUNG, JAWA BARAT
KECAMATAN PAMEUNGPEUK
Belum ada sales terdaftar di halaman ini
Overview Panigale V4
Ducati Panigale V4, motor balap superbike dengan homologasi resmi jalan raya paling bertenaga saat ini. Pabrikan Italia ini, ingin memperkenalkan sensasi balap yang bisa digunakan sehari-hari. Perhatian utamanya berasal dari mesin 4-silinder berkonfigurasi V. Ya, Ducati jelas pabrikan pertama yang memproduksi streetbike dengan mesin V4.
Panigale dihasilkan untuk melanjutkan kesuksesan Ducati 1299 bermesin V-twin (V2). Pengalaman dengan mesin V telah terhitung lama. Pengembangannya sejak era 1960an. Itupun tak dihitung prototipe dan mesin untuk motor balap.
Mesin baru V4 menjadi jawaban atas kemampuan Ducati di dunia motorsport. Desmodromic V4 mulai diketahui sejak Ducati merilis Desmosedici RR 2007 dan 2008 silam. Motor ini dianggap sebagai replika motor MotoGP. Produksinya dikontrol, melainkan sungguh-sungguh diminati hingga terjual 1.500 unit.
Pengembangan Panigale V4 dimulai setelah MotoGP musim 2015. Menurut Ducati, motor ini didesain untuk mengkombinasikan rasa balap, namun dengan pembatasan yang gampang dan kekuatan tahan mesin kuat. Tantangan yang sulit bagi insinyur Ducati. Apalagi mesti mempertahankan mesin MotoGP yang tentunya beda peruntukan. Crankshaft dan diameter bore dipertahankan, tapi memiliki interval servis mencapai 24.000 km. Awal Panigale menggunakan sasis sama dengan versi MotoGP. Namun kemudian diganti total, yang diklaim lebih ringan dan stabil untuk penggunaan jalan raya.
Mesin Desmosedici menerima teknologi Desmodromic timing, persis seperti motor balap MotoGP. Sudut kemiringan 90 derajat yang menyusun konfigurasi V, satu-satunya di segmen motor supersport. Diklaim menjadikan semburan torsi dan kekuatannya kian gampang dijinakkan. Di atas kertas, mesin V4 itu mampu menghasilkan torsi puncak 124 Nm pada 10.000 rpm dan energi optimal 216 PS pada 13.000 rpm.
Fitur Ducati Panigale V4
Banyak peranti elektronik di dalam Panigale V4. Bukan sebagai fitur belaka, tapi juga untuk pengendaraan, keselamatan dan keamanan. Sebut saja power mode, traction control, slide control, wheelie control, engine braking control, up-and-down quickshifter, launch control, ABS setup, cornering ABS dan dynamic electronic suspension. Semuanya gampang dipegang kapan saja lewat tombol di zona stang.
Ada tiga alternatif berkendara yang bisa dipilih sesuai kebutuhan: Race, Sport dan Street. Setiap-tiap-tiap alternatif menawarkan karakter mesin serta parameter elektronik berbeda. Mode Race atau Sport bisa dipilih saat ngebut di sirkuit. Pilih Race sekiranya berharap berkendara secara murni, tanpa intervensi fitur-fitur elektronik yang terlalu banyak. Sementara Sport membikin Anda lebih aman, sebab fitur keselamatan konsisten aktif untuk mengintervensi metode berkendara di lintasan.
Pengendaliannya bisa kelihatan di monitor TFT 5-inci di dasbor. Berukuran cukup kompak sehingga tak mengganggu manuver stang dan dengan layar intuitif gampang dipantau.
Desain Panigale V4
Konfigurasi V dan 4 buah silinder, sewajarnya membikin bodi lebar dan membesar. Kenyataannya tak terlalu banyak dibandingi 1299. Sedikit saja lebih lebar, bahkan bebannya tak melebihi 4,5 kg. Sasis almunium contoh Perimeter konvensional. Dua batang besar, menjadi zona penempatan mesin V4. Soal ini berbeda dengan 1199 dan 1299 yang menerapkan teladan monokok.
Penampilan keseluruhan masih mirip 1299. Ada beberapa perbedaan utama antara lain air intake depan yang jauh lebih agresif. Lalu rangka yang kelihatan jelas antara tangki dan fairing. Pastinya terdapat logo V4 sebagai wujud intimidasi melawan sport bike lain. Tidak banyak pernak-pernik atau livery di tubunya. Cukup didominasi warna merah polos pujian Ducati. Justru itu yang kami menyenangi.
Mesin & Konsumsi BBM Ducati Panigale V4
Panigale V4 mengusung roh sang Desmosedici. Besutan untuk MotoGP mendonasi mesin utuh berkonfigurasi V 4-silinder (V4), 90-derajat, 1.103 cc. Malah ukuran bore konsisten 81 mm, namun stroke lebih panjang dengan 53,5 mm. Tenaga dihasilkan sebesar 216 PS (211 telepon seluler) pada putaran 13.000 rpm dan torsi 124 Nm pada 10.000 rpm. Semua disalurkan oleh transmisi wet clutch 6-speed.
Engine & Performance | |
---|---|
Displacement | 1103 cc |
Maximum Power | 214 hp |
Valve Configuration | DOHC |
Emission Control | Euro 4 |
No. Of Cylinder | 4 |
Exhaust Pipes | Dual Exhuast |
Injection Type | Electronic Fuel Injection |
Bore X Stroke | 81 mm x 53.5 mm |
Cooling System | Liquid Cooled |
Maximum Torque | 124 Nm |
Engine Type | 4-Stroke, DOHC |
Drive Type | Chain Drive |
Compression Ratio | 14.0:1 |
No. Of Strokes | 4-Stroke |
Valves Per Cylinder | 4 |
Lubrication System | Wet Sump |